Penyakit Jantung Koroner
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Kesadaran melakukan pola hidup sehat untuk menghindari faktor-faktor risiko penyakit jantung jauh lebih penting dibandingkan dengan tindakan pengobatan, karena jika ditinjau dari segi biaya yang dikeluarkan pun tindakan pencegahan akan lebih ekonomis dibandingkan dengan tindakan pengobatan.
Jantung merupakan organ penting yang berfungsi untuk memompa darah yang membawa oksigen, zat gizi dan sisa metabolisme ke seluruh organ atau jaringan tubuh kita. Jika jantung berhenti bekerja dalam beberapa waktu saja, maka akan berakhirlah suatu aktivitas kehidupan. Jantung tersusun atas serabut-serabut otot (miokardium) dan dilengkapi dengan jaringan sel-sel syaraf (simpatis dan parasimpatis) yang secara teratur (ritmis) dan otomatis memberikan rangsangan berdenyut bagi otot jantung. Dengan denyutan ini jantung memompa darah ke paru-paru dan seluruh organ tubuh termasuk arteri jantung/koroner (arteri yang memasok darah ke otot-otot jantung).
Dengan bertambahnya usia dan menurunnya fungsi organ tubuh (menurunnya elastisitas arteri jantung) oleh aktivitas radikal bebas dan berbagai macam faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, makanan tinggi kolesterol (lemak jenuh) merokok dan kurang gerak, kegemukan, masa menopause akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Penyebab utama yang sering berhubungan dengan penyakit jantung adalah terjadinya penyumbatan arteri jantung yang dikenal dengan arteriosclerosis. Penyumbatan ini terjadi karena adanya timbunan plak akibat kolesterol dan lemak januh. Akibat sumbatan tersebut maka aliran darah ke otot-otot jantung berkurang sehingga jantung akan kekurangan oksigen dan zat gizi. Keadaan ini sering dikenal dengan istilah iskemia. Adanya penyempitan pada dinding arteri jantung juga dapat menyebabkan terjadinya pengerutan (spasma) pada otot-otot jantung sehingga penderita akan sulit bernafas, merasakan nyeri dada hingga menyebar sampai leher, rahang, pundak, lengan bahkan bisa sampai tembus ke punggung.
Gejala seperti ini sering dikenal dengan angina pectoris. Kondisi lainnya dikenal dengan infark myocard yaitu terjadinya kerusakan otot jantung akibat adanya penyumbatan arteri total. Penderita biasanya mengalami nyeri dada/lengan kiri yang hebat, nafas pendek dan kehilangan kesadaran/pingsan sesaat. Sebagian besar angka kejadian penyakit jantung disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Sejauh masukan makanan seimbang dengan kebutuhan, maka kita akan tetap sehat. Namun demikian, seringkali kita mengkonsumsi makanan berlemak yang tinggi kolesterol, sehingga kadar kolesterol akan meningkat sampai di atas batas normal tubuh kita. Kelebihan ini akan mengendap dalam pembuluh darah arteri yang dapat menimbulkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri jantung. Patokan kadar kolesterol total yang tinggi dan membahayakan adalah jika kadar darahnya lebih dari 240 mg/dl, kolesterol LDL (jahat) diatas 180 mg/dl dan kolesterol HDL (baik) kurang dari 40 mg/dl darah.
Beberapa upaya praktis yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah adalah:
1. Membatasi makanan sumber kolesterol:
- Makan daging maksimum 3-4 kali/minggu dan tidak melebihi 100 gram.
- Makan kuning telur tidak lebih dari 5 butir seminggu.
- Menghindari makan daging kambing, otak, babat, udang, hati, ginjal lemak sapi, santan, susu, mentega, yogurt dan keju.
2. Makan ikan dan ayam tanpa kulit sebagai pengganti daging.
3. Perbanyak makan kacang-kacangan dan olahannya seperti tahu dan tempe.
4. Makan sayur dan buah yang mengandung serat karena dapat menurunkan kadar kolesterol terutama kolesterol jahat/LDL.
5. Mengganti minyak kelapa dengan minyak jagung, gandum, wijen, safflower, bunga matahari yang kaya akan lemak baik (HDL).
Chlostanin Gold dan Dunaliella Hard merupakan perpaduan tepat yang alami dalam mengatasi penyakit jantung dan pembuluh darah (hiperkolesterlemia). Zat aktif N? 1.3 Glukan dan Eritadenin Polisakarida Shitake dalam Chlostanin Gold telah diteliti dan terbukti mampu membantu menurunkan kadar kolesterol, melancarkan peredaran darah, menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya pengerasan pembuluh arteri jantung dan menstabilkan syaraf otonom pada jantung. Chlostanin Gold juga mengandung bebagai sumber lemak baik (HDL) seperti minyak gandum, wijen, safflower, kacang kedelai yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) penyebab ateriosklerosis.
Sedangkan Dunaliella Hard mengandung beta karoten dari ekstrak Dunaliella bardawil yang mempunyai daya serap yang sangat tinggi dalam tubuh. Hal inilah yang membedakan Dunaliella bardawil begitu khas dibandingkan dengan sumber beta karoten lainnya. Beta karoten sebagai zat antioksidan sangat baik untuk melindungi sel epitelium (lapisan paling dalam) pembuluh darah arteri jantung, mencegah dan memperbaiki kerusakan otot jantung, mempertahankan elastisitas pembuluh darah arteri jantung sehingga mencegah terjadinya arteriosclerosis.
Mulai sekarang jadikanlah Chlostanin Gold dan Dunaliella Hard sebagai solusi tepat dan alami untuk membantu mengatasi penyakit jantung koroner. Dengan memperhatikan pola makan dan hidup yang sehat, maka akan menjauhkan diri kita dari penyakit jantung koroner, karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
<< Kembali