Hidup Sehat Bebas Dari Penyakit TBC

Hidup Sehat Bebas Dari Penyakit TBC

Bagaimana cara mengenali, mencegah dan mengobati TBC?

Jumlah penderita TBC ini dapat terus bertambah mengingat penularan TBC cukup mudah melalui udara. TBC dapat menyebar saat penderita mengeluarkan percikan dahak yang mengandung kuman Mycobacterium Tubercolosis terhirup oleh orang lain.

Lalu, bagaimana cara mengenali, mencegah dan mengobati TBC?

TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri biasanya bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang seluruh organ tubuh kecuali kuku dan rambut. Namun, 85 persen bakteri TBC menyerang paru-paru. Menurut dr. Erlina Burhan dokter spesialis paru yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, bakteri TBC bisa menyerang otak, ke jantung, ginjal, dan semua organ. Tapi 85% memang menyerang paru-paru.

Beberapa komplikasi yang sering ditemukan pada pasien TBC atau TB antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Mayo Clinic dan Everydayhealth, Jumat (16/3/2012).

1. Kerusakan tulang dan sendi Nyeri tulang punggung dan kerusakan sendi bisa terjadi ketika infeksi kuman TB menyebar dari paru-paru ke jaringan tulang. Dalam banyak kasus, tulang iga juga bisa terinfeksi dan memicu nyeri di bagian tersebut. Lebih jauh, dr. Erlina mengatakan ada beberapa cara untuk mengenali TBC Paruparu. Di antaranya, sebagai berikut:

2. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu Bakteri TBC yang menyerang paru-paru akan membuat penderitanya batuk berdahak lebih dari dua pekan. Batuk ini membuat penderita tak nyaman menjalankan aktivitas. TBC yang menyerang anggota tubuh lain akan berpengaruh langsung terhadap organ tersebut seperti menimbulkan rasa nyeri dan sakit.

3. Sesak napas TBC yang menyerang paru-paru, lama-lama akan membuat organ pernapasan itu rusak sehingga membuat penderita kesulitan bernapas. Penderita bakal mengalami sesak napas.

4. Batuk darah Saat organ paru semakin parah, kuman TBC akan menyerang pembuluh darah di sekitar paru-paru. Ketika pembuluh darah pecah, penderita akan mengeluarkan darah saat batuk.

5. Demam sedang yang hilang-timbul Gejala umum lainnya adalah demam yang tak terlalu tinggi namun kerap hilang dan timbul kembali dan tidak jelas apa penyebabnya.

6. Nafsu makan berkurang Penderita TBC akan mengalami penurunan nafsu makan yang berdampak pada berkurangnya berat badan.

" TBC yang menyerang anggota tubuh lain akan berpengaruh langsung terhadap organ tersebut seperti menimbulkan rasa nyeri dan sakit. "

Lalu, Bagaimana Mencegahnya?

Ada beberapa tips dari kementrian kesehatan RI yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena penyakitTBC. Selain tips di atas, berikut tambahan tips dari dr. Erlina

1. Hindari kontak dengan penderita TBC Sebisa mungkin hindari kontak dengan penderita batuk khususnya TBC. Meski demikian, jangan sampai mendiskriminasi para penderita.

2. Gunakan Masker Selalu sediakan masker saat berada di tempat umum terutama dalam ruangan tertutup seperti bus, pesawat, kereta api, dan mal. Masker dapat mencegah penyebaran kuman TBC.

3. Menjaga daya tahan tubuh Sistem imun yang rendah membuat penularan TBC akan semakin mudah. Hindari gaya hidup yang dapat membuat daya tahan tubuh menurun seperti merokok dan begadang. Selain istirahat cukup, penuhi asupan gizi anda dengan suplemen berkualitas yaitu Chlostanin Gold dan Dunhard dari Nikken Sohonsha Jepang. Dengan mengkonsumsi Chlostanin Gold dan Dunhard akan menambah kekebalan tubuh kita, cukup konsumsi sehari 3-6 butir.

4. Pemeriksaan Jika terpapar dengan pasien TBC segera lakukan pemeriksaan untuk mencegah penularan.

Pengobatan TBC

Tuberkulosis merupakan penyakit yang bisa disembuhkan total jika diobati dengan benar. Semakin cepat TBC terdeteksi pengobatan akan semakin baik. Pemeriksaan TBC saat ini sudah tersedia di beberapa puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia. Pengobatan TBC akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Ketika sudah didiagnosis TBC, pasien mesti mengikuti semua prosedur dengan teratur dalam waktu yang lama. Pengobatan TBC membutuhkan waktu hingga enam bulan. Oleh karena itu alangkah lebih baik mencegah daripada mengobati.



<< Kembali
Live Chat