Hati-Hati Bahaya Osteoporosis Cegah & Atasi dengan Chlostanin Calture
Keropos tulang atau dalam istilah medisnya disebut osteoporosis adalah penyakit tulang yang melumpuhkan dan secara progresif dapat melemahkan kerangka tulang. Tulang sebagai jaringan hidup terbentuk dan berganti secara terus-menerus. Osteoporosis terjadi ketika jumlah tulang pada tubuh lebih kecil daripada tulang yang hilang, akibatnya tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah.
Hal ini terutama terjadi di pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang. Tulang pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang adalah bagian tubuh yang paling mudah patah. Jika patah akan menimbulkan sakit yang berkepanjangan dan dapat mengurangi kualitas hidup seseorang. Penyakit ini terutama menyerang wanita dan pria yang berusia di atas 50 tahun. Pasalnya, penipisan tulang akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Pada wanita, penipisan tulang dipercepat pada masa menopause dan jika tingkat hormon estrogen menurun. Hormon estrogen sangat diperlukan dalam pembentu tulang, dan kalau estrogennya menurun maka kecepatan penurunan massa tulang juga meningkat. Kemungkinan besar jumlah penderita osteoporosis akan semakin meningkat di kemudian hari. Diperkirakan pada tahun 2050, 51 % kasus patah tulang dunia akan banyak terjadi di Asia. Pendapat ini memang beralasan mengingat adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Misalnya saja, terjadinya perubahan pola hidup dan pola menu makanan masyarakat. Selain itu, di masa mendatang, populasi wanita usia lanjut akan meningkat.
Berkaitan dengan pola hidup misalnya, orang cenderung kurang aktif bergerak. Entah itu berolah raga, jalan pagi atau kegiatan lainnya yang bisa menggerakkan tubuh. Demikian juga dengan perubahan pola makanan. Salah satunya adalah kurangnya mengkonsumsi kalsium dan juga vitamin D. Osteoporosis dapat dideteksi dengan tes kepadatan tulang yang dikenal dengan nama bone density. Mereka yang berisiko tinggi terkena keropos tulang dan wanita yang sudah menopause perlu mempertimbangkan untuk melakukan tes ini. Jika ternyata hasil tes menyatakan positif terkena keropos tulang maka dapat dilakukan langkah-langkah agar keroposnya tidak bertambah parah, yaitu dengan berolah raga secara tepat dan teratur serta meningkatkan asupan konsumsi kalsium sejumlah 1200 mg dan Vitamin D 400 IU ke dalam tubuh. Makin tua usia seseorang asupan kalsium perlu ditingkatkan sampai 1500 mg dan Vitamin D 600 IU. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 1/3 wanita mempunyai risiko tinggi keropos tulang dapat diselamatkan dengan meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D. Dengan terapi yang tepat, makanan, olahraga serta perubahan gaya hidup, penderita osteoporosis dapat terus melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Menilik dari penyebabnya, cara pengobatan, dan akibat yang ditimbulkan penyakit tersebut, para dokter menyarankan tindakan pencegahan sebagai jalan terbaik yang mesti ditempuh. Dari berbagai riset yang dilakukan oleh para pakar kesehatan di dunia dapat dipastikan bahwa asupan konsumsi yang cukup ke dalam tubuh memegang peranan yang sangat penting dalam mencegah dan osteoporosis. Untuk mengatasi kecenderungan meningkatnya penderita penyakit ini, maka Kompak memasarkan Chlostanin Calture sebagai salah satu alternatif terbaik dalam tindakan pencegahan osteoporosis. Chlostanin Calture terbuat dari microalgae yang sangat kaya akan kalsium dan vitamin D, sangat baik dalam membantu mencegah dan mengatasi keropos tulang. Chlostanin Calture adalah produk makanan kesehatan alamiah yang diproduksi oleh Nikken Sohonsa Corporation Jepang dan sudah mendapatkan izin dari Badan POM RI. Chlostanin Calture memiliki hak paten yang diakui dan dipercaya di berbagai negara, sehingga menjadi pilihan yang sangat tepat untuk mencegah dan mengatasi osteoporosis.
<< Kembali